
mendatang.

Sebelum memulai pembahasan tentang
perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini. Ada beberapa kata yang membuat
kami terkesan. Dalam sambutanya bapak Hendra menyampaikan,”Sebenarnya ijazah
dari Gontor itu lebih berharga dari pada ijazah sebagai seorang farmasis dan
ijazah yang paling berharga bagi Gontor adalah ijazah dari masyarakat karena
sekarang ini banyak lulusan farmasi namun belum ada lulusan farmasi yang
berlatar belakang pendidikan pondok”. Walau beliau bukanlah seseorang yang
berlatar belakang pesantren namun beliau menyatakan sangat antusias dengan
kedatangan kami.
Di dalam penjelasannya mengenai Kimia
Farma ini kami membahas tentang sejarah PT. Kimia Farma Tbk, SBU manufaktur
kimia, Kimia Farma plant Semarang, GMP (Good Corporate Covernance) dan CPKB
(Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik). Harapan dari PT Kimia Farma Tbk untuk
tahun 2016 adalah membangun 1000 apotek di seluruh Indonesia. Sedang Langkah
yang telah ditempuh untuk mewujudkan harapan tersebut adalah pada tahun 2011
jumlah apotek telah berjumlah 300an dan untuk di tahun 2014 telah mencapai 627
apotek. Kendala yang dihadapi oleh PT Kimia Farma Tbk yang notabene milik BUMN
antara lain dalam pengembangan bisnis, pengoptimalan SDM yang sudah ada dan
dalam pengambilan keputusan karena perlu melalui persetujuan direksi, komisaris
dan atau mentri terkait. Acara kunjungan di Kimia Farma ini berakhir setelah
sholat dan menyantap makan siang yang telah disediakan oleh perusahaan.

Kunjungan ini diakhiri dengan bersilaturahmi
dan santap malam ke rumah salah satu mahasiswi farmasi yang ada di daerah
Bawean. Banyak ilmu yang kami dapat dari acara yang diadakan oleh Himpunan
Mahasiswa Farmasi Ash-shoidalah ini. Dari ilmu industri kefarmasian hingga
pelajaran hidup dalam mengelola suatu usaha hingga menjadi besar seperti
sekarang ini. Semoga acara-acara kemahasiswaan yang selanjutnya dapat menjadi
sarana pengembangan mahasiswa untuk membentuk para scientis-scientis yang
berlatar belakang keislaman yang kuat.
0 comments:
Post a Comment