TUGAS
FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI
HCT
(HIDROKLOROTIAZID)
Oleh:
Yulian Catur Rini
35.2014.7.1.0975
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
NGAWI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam golongan obat yang ada
Hidroklorotiazid termasuk ke dalam obat diuretika kelas Benzotiazid. Dimana
dierutika ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin.[1]
Sedangkan tiazid sendiri dapat meningkatkan peningkatan kadar kolesterol dan
trigliserida plasma dengan mekanismeyang tidak diketahui, tetapi tidak jelas
apakah ini meningkatkan resiko terjadinya aterosklrosis.[2]
Hidklorotiazid adalah
senyawa yang diturunkan dari klorothiazida yang dikembangkan dari
sulfanilamida. Bekerja dibagian muka tubuli distal, efek diuretisnya lebih
ringan dari diuretika lengkupan tetapi bertahan lebih lama hingga 6-12 jam.
Daya hipotensifnya lebih kuat (pada jangka panjang), maka banyak digunakan
sebagai pilihan pertama untuk hipertensi ringan sampai sedang. Sering kali pada
kasus yang lebih berat dikombinasikan dngan obat-obat lain untuk memperkuat
efeknya, khususnya beta-bloker.[3]
- Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan obat diuretik?
- Apa yang dimaksud denga obat hidroklorotiaid?
- Bagaimana mekanisme kerjanya dan khasiat obatnya?
- Seberapa banyak dosis yang digunakan?
- Bagaimana kontra indikasi, efek samping, farmakokinetik dan farmakodinamiknya?
- Apa nama lain yang beredar di pasaran?
BAB II
PEMBAHASAN
- Rincian HidroklorotiazidNama obat : Hidroklorotiazida (HCT)Nama lain : esidrexRumus kimia : C7H8CIN3O4S2Rumus bangun : 6-kloro-3,4-dihidro-2H-124-benzotiadiazina-7-sulfanemida 1,1-dioksidaBM : 297,73Sifat fisikokimia : serbuk hablur, putih atau praktis putih, praktis tidak berbauKelarutan : mudah larut dalam larutan natrium hidroksida, dalam n-butilamina dan dalam dimetilformamida, agak sukar larut dalammetanol, tidak larut dalam eter, dalam kloroform dan dalam asam mineral encer[4]Hidroklorotiazid mengandung tidak kurang dari 98,0% C7H8ClN3O4S2 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
- Golongan/kelas terapidiuretik thiazide
- Indikasi/khasiat dan Mekanisme KerjaObat hidroklorotiazid menjadi pilihan pertama untuk hipertensi ringan sampai sedangMekanisme kerja obat dari obat hidroklorotiazid adalah selain dengan filtrasi glomerular, diuretik tiazid terutama disekresikan secara aktif ke dalam lumen tubulus melaui sistem transpor anion yang terlokalisir di tubulus proksimal. Dari sebelah luminal terjadi penghambatan absorpsi Na+ dan Cl – di sel-sel epitel tubuli distal hulu menjadi efek saluretik. Selain itu, ion Mg2+ dan K+ juga diekskresika lbih banyak. Yang juga bertanggung jawab untuk ekskresi K+ adalah pertukaran (Na+/K+) yang terjadi di tubulus distal hilir lalu ion Na+ diabsorpsi dari lumen dan sebaliknya ion K+ dieksresi. Makin tinggi kadar Na+ di dalam urin yang tiba ditubulus distal hilir, makin besar pertukaran (Na+/K+) dan juga makin banyak kehilangan K+[5]
- DosisHipertensi: 12,5 mg p.c.Udema: 1-2 dd 25-100 mgPemeliharaan: 25-100 mg 2-3x seminggu[6]Oral (efek obat dapat diturunkan setelah digunakan setiap hari)Anak-anak :< 6 bulan : 2-3 mg.kg/hari dalam dua dosis terbagi.> 6 bulan : 2 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi.Dewasa : Edema : 25-100 mg/hari dalam 1-2 dosis, maksimum 200 mg/hari.Hipertensi : 12.5 -50 mg/hari; peningkatan respon minimal dan gangguan elektrolit lainnya harus dipantau setelah > 50 mg/hari.Pasien lanjut usia : 12,5 - 25 mg sekali sehari.Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal.Clcr < 10 mL/menit : jangan menggunakan hidroklorotiazida.
- Kontraindikasi
Gangguan fungsi
ginjal yang berat (anuria), ganguan fungsi hati yang berat (prakoma dan koma
hepatikum, peningkatan bahaya hipokalemia), hipersensitivitas (alergi) terhadap
Sulfonamid dan antidiabetik oral tipe Sulfonilurea: bahaya alergi silang[7]
2.6 Efek samping:
- Hipokalemia (efek samping yang sangat sering terjadi pada terapi jangka panjang dengan diuretik, yaitu 25-40% kasus)
- Hipomagnesemia, tetapi hiperkalsemia (penghambatan ekskresi Ca2+ tubular)
- Alkalosis metabolik, hipokloremis
- Toleransi glukosa yang berkurang (bahaya manifestasi diabetes melitus pada kondisi metabolik pradiabetes)
- Gangguan metabolisme lemak, kenaikan kadar trigliserid serum dan kadar kolesterol serum; kenaikan LDL, HDL tidak berubah atau turun; setelah kurang lebih 6 minggu akan menjadi manifestasi
- Hiperurisemia (mncetuskan serangan pirai pada pasien yang ada disposisi) penyebabnya adalah penghambatan kompetitif sekresi asam urat yang berlangsung melaui sistem transpor anion ditubulus proksimal sperti juga eliminasidiuretik tiazid. Setelah kurang lebih 7-10 hari kenaikan asam urat serum akan mencolok
- Efek samping yang jarang: eksantema, granulositopenia, trombositopenia dan pankreatitis hemoragi[8]Interaksi ObatDapat meningkatkan toksisitas glikosida digitalis, efek hambatan neuromuskuler dari pelemas otot, efek antihipertensi. Peningkatan resiko hipotensi postural dengan alkohol, barbiturate, opioid, efek menekan K ditingkatkan oleh kostikosteroid,ACTH dan karbenoksolon[9]
- Farmakokinetik dan Farmakokinetik Obat
- Farmakokinetik
Semua thiazide diabsorbsi pada pemberian secara oral, umumnya efek
obat tampak setelah 1 jam. Tetapi terdapat perbedaan dalam metabolismenya.
Semua thiazide disekresi oleh sistem sekretorik asam organik dan bersaing pada
beberapa hal dengan sekresi uric acid oleh sistem tersebut. Sebagai hasilnya,
kecepatan sekresi uric acid dapat menurun, dengan diikuti peningkatan kadar
uric acid serum. Pada steady state, produksi uric acid tidak dipengaruhi oleh thiazide.
Klorothiazide didistribusikan ke seluruh ruang ekstrasel dan dapat melewati
sawar uri, tetapi obat ini hanya ditimbun dalam jaringan ginjal saja. Dengan
suatu proses aktif, tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan
tubuli. Jadi klirens ginjal obat ini besar sekali, biasanya 3-6 jam sudah
diekskresikan dari badan. Klorotiazid dalam badan tidak mengalami perubahan
metabolik.[10]
- Farmakodinamik
Diuretik ini bekerja menghambat simporter Na dan Cl di hulu tubulus
distalis. Sistem transpor ini dalam keadaan normal berfungsi membawa Na,
selanjutnya dipompakan ke luar tubulus dan ditukar melalui kanal klorida. Efek
farmakodinamik tiazid yang utama ialah meningkatkan ekskresi Natrium, klorida
dan sejumlah air. Efek natriuresis dan kloruresis ini disebabkan oleh
penghambatan mekanisme reabsorpsi elektrolit pada hulu tubuli distal. Laju
ekskresi Na maksimal yang ditimbulkan oleh tiazid jauh lebih rendah
dibandingkan dengan apa yang dicapai oleh beberapa diuretik lain, hal ini
disebabakan 905 Na dalam cairan filtrat telah direabsorbsi lebih dulu sebelum
mencapai tempat kerja thiazid.
Derivat tiazid memperlihatkan efek penghambatan karbonik anhidrasedengan ptensi yang berbeda-beda. Zat yang aktif sebagai pengahmbat karbonik anhidrase, dalam dosis yang mencukupi, memperlihatkan efek yang sama seperti asetazolamid dalam eksresi bikarbonat. Agaknya efek penghambatan karbonik anhidrase ini tidak berarti secara klinis. Efek penghambatan enzim karbonik anhidrase diluar ginjal praktis tidak terlihat karena tiazid tidak ditimbun di sel lain.
Pada pasien hipertensi, tiazid menurunkan tekanan darah bukan saja karena efek diuretiknya tetap juga karena efek langsung terhadap arteriol sehingga terjadi vasodilatasi.[11]
Derivat tiazid memperlihatkan efek penghambatan karbonik anhidrasedengan ptensi yang berbeda-beda. Zat yang aktif sebagai pengahmbat karbonik anhidrase, dalam dosis yang mencukupi, memperlihatkan efek yang sama seperti asetazolamid dalam eksresi bikarbonat. Agaknya efek penghambatan karbonik anhidrase ini tidak berarti secara klinis. Efek penghambatan enzim karbonik anhidrase diluar ginjal praktis tidak terlihat karena tiazid tidak ditimbun di sel lain.
Pada pasien hipertensi, tiazid menurunkan tekanan darah bukan saja karena efek diuretiknya tetap juga karena efek langsung terhadap arteriol sehingga terjadi vasodilatasi.[11]
2.10 Nama-nama yang beredar di pasaran
Accuretic®
(kombinasi), Aldactazide® (kombinasi), Aldoril® (kombinasi), Atacand® HCT (kombinasi),
Avalide® (kombinasi), Benicar® HCT (kombinasi), Capozide® (kombinasi), Diovan®
HCT (kombinasi), Dyazide® (kombinasi), Hydra-Zide® (kombinasi), HydroDIURIL®,
Hyzaar® (kombinasi), Inderide® (kombinasi), Lopressor® HCT (kombinasi),
Lotensin HCT® (kombinasi), Maxzide® (kombinasi), Micardis® HCT (kombinasi),
Microzide®, Moduretic® (kombinasi), Monopril® HCT (kombinasi), Prinzide®
(kombinasi), Teveten® HCT (kombinasi), Timolide® (kombinasi), Uniretic® HCT
(kombinasi ), Vaseretic® (kombinasi), Zestoretic® (kombinasi), Ziac®
(kombinasi)[14]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
HCT (Hidroklorotiazid) adalah obat
yang termasuk ke dalam obat diuretik kelas Benzotiazid. Beredar di pasaran
dalam bentuk tablet. Digunakan untuk hipertensi ringan sampai sedang. Dan dapat
dikombinasikan dengan obat-obatan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1, Farmakologi dan Terapi,
Badan penerbit FKUI, Jakarta edisi 5, 2012Hal 389
Tan Hoan, Obat-obat Penting, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2013 hal. 524
Anonim 2, Farmakope Indonesia,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1995 edisi IV hal 433
Gery Schmitz et.al., Farmakologi dan
toksikologi, EGC, edisi 3, 2003, hal 373
Anonim 3, Informasi Spesialite Obat
(ISO), isfipenerbitan, vol. 48-2013 s/d 2014 ISSN 854-4492 hal 269
Anonim 4, Hydrochlorothiazide /
Hidroklorotiazid / HCT bagian 1,
http://obat-drug.blogspot.co.id/2015/02/hydrochlorothiazide-hct-bag1.html
[1] Anonim 1,
Farmakologi dan Terapi, Badan penerbit FKUI, Jakarta edisi 5, 2012Hal 389
[2] Ibid., Hal
395
[3] Hoan, Tan,
Obat-obat Penting, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2013 hal. 524
[4] Anonim 2,
Farmakope Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1995
edisi IV hal 433
[5] Schmitz, Gery
et.al., Farmakologi dan toksikologi, EGC, edisi 3, 2003, hal 373
[6] Op. Cit., Hoan,
Tan, hal. 524
[7] Op. Cit., Schmitz,
hal 373
[8] Ibid., Schmitz,
Gery et.al., hal 374
[9] Anonim 3,
Informasi Spesialite Obat (ISO), isfipenerbitan, vol. 48-2013 s/d 2014 ISSN
854-4492 hal 269
[10] Op. Cit., Anonim
1, hal 394
[11] Op. Cit., Anonim
1, hal 395
[12] Op. Cit., Hoan,
Tan, hal. 524
[13] Op. Cit., Anonim
3, hal 269
[14] Anonim 4,
Hydrochlorothiazide / Hidroklorotiazid / HCT bagian 1, http://obat-drug.blogspot.co.id/2015/02/hydrochlorothiazide-hct-bag1.html
0 comments:
Post a Comment