Era baru untuk bangsa Indonesia
telah tiba, dengan dilantiknya presiden
dan wakil presiden terpilih yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tanggal 20
oktober 2014 yang lalu untuk menggantikan presiden yang telah menjabat
selama dua kali masa jabatan kepresidenan yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan
bergulirnya kursi kepemimpinan yang baru rakyatpun kini banyak menaruh
harapan-harapan baru atas perbaikan bangsa Indonesia untuk ke depannya. Karena
dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin menurun terutama dengan turunnya
nilai rupiah terhadap dolar hingga hampr dua belas ribu rupiah perdolar Amerika
yang sedang terjadi saat ini. Semua itu berimbas kepada ekonomi Indonesia yang
semakin berantakan tak karuan. Misalnya salah satu akibat yang terjadi adalah
dengan naiknya harga barang elektronik di Indonesia yang dapat mengakibatkan
keterbelakangan teknologi atau gaptek (gagap teknologi) khusunya pada
masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sedang di sisi lain para pengusaha ICT
atau Industri Kreatif Teknologi Indonesia berharap agar anjungan bunga bank
yang dibebankan kepada mereka mendapatkan keringanan untuk perkembangan usaha
mereka dapat berkembang lebih baik dengan bergantinya pemimpin ini. Mereka
mengeluhkan sulitnya peminjaman modal kepada pihak bank karena pihak bank
menuntut jaminan yang nyata terhadap mereka yang dimana bisnis Industri Kreatif
Teknologi sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Terlebih dengan perseteruan politik
yang terjadi sebelum pelantikan dilaksanakan diantara dua kubu yaitu kubu Joko Widodo dengan koalisi rampingnya
dan Prabowo Subianto dengan koalisi merah putih yang tak habisnya-habisnya
menghiasi layar kaca Indonesia sehingga terjadi kejenuhan yang berkepanjangan
di kalangan masyarakat. Tak ayal sebagian rakyat Indonesia memiliki pikiran
apatis atas masa depan bangsa ini. Namun di sisi lain tak sedikit juga yang
masih berharap atas pemerintahan yang baru lahir ini. Penantian rakyat terhadap
kabinet Trisakti yang diharapkanpun masih ditunggu walaupun belum kunjung di
umumkan karena Joko Widodo dan Jusuf Kalla melibatkan KPK dalam pemilihan
Mentrinya. Tapi ada beberapa mentri yang menurut Joko Widodo tidak perlu
mengikuti uji kelayakan dengan datang ke Istana Negara “cukup telfon dan
meminta kesediaannya saja” kata Joko Widodo saat diwawancarai semua itu dikarenakan
dia tlah lama mengenal mereka dan etos kerja yang mereka miliki.
Harapan-harapan itu bak air yang
mengalir dengan berbagai cara pengungkapan yang terjadi di media sosial seperti
twitter. Seperti halnya kemarin pelantikan Joko Widodo telah menjadi hot topik
di jejaring sosial ini. Hingga sekitar 1000 kicauan berisi tentang harapan
kepada Joko Widodo dan ucapan terimakasih terhadap presiden Susilo Bambang Yudhoyonopun
telah dikicaukan oleh warga negara Indonesia. Beberapa harapan yang
terungkapkan antara lain perbaikan ekonomi baik untuk kalangan menengah ke
bawah atau pun untuk ekonomi
perindustrian yang mengalami kemerosotan sehingga terjadi PHK masal seperti
pada pabrik rokok PT HM Sampoerna, rencananya mereka akan memberhentikan para pegawainya
hingga kurang lebih 4900 karyawan. Semua ini dikarenakan ketidak stabilan
keuangan perusahaan akibat menurunnya minat para konsumen terhadap konsumsi
rokok Sigaret Kretek Tangan atau SKT. Adapun faktor Penurunan yang terjadi pada
konsumen ini antara lain dianggapnya kurang efisiennya waktu yang digunakan
untuk merokok karena rokok terlalu panjang ataupun karena sulitnya mencari
penghasilan karena ekonomi negara yang belum stabil.
Perbaikan sistem, sarana dan prasana
sekolah terutama untuk wilyah tertinggal sangat diharapkan guna pemerataan hak
pendidikan setiap anak bangsa. Contoh kecil dari kurang ratanya kualitas
pendidikan di Indonesia adalah seperti yang terjadi di Pulau Sulawesi dimana para anak bangsa yang tumbuh disana
tidak dapat menikmati bangku sekolah seperti anak-anak yang ada di kota-kota
besar. Mereka hanya dapat belajar membaca dan menulis saja tanpa tahu ilmu umum
yang lain. menurut mereka, memang pemerintah telah membantu rakyat miskin tapi
pemerintah masih membatu rakyat miskin yang tingkatannya masih berada di atas
mereka. Di sisi lain sistem pemerintahan Indonesia juga masih harus diperbaiki
karena mafia kejahatan atas uang rakyat, tak hanya ada di tingkat pusat namun
tingkat daerah pun kini tlah merajalela. Dari kepala desapun memiliki
kesempatan yang sama untuk melakukan praktek terlarang ini.
Jika dengan lahirnya pemimpin dan
kabinet baru ini. Sistem pemerintahan bisa diperbaiki walau mungkin tak bisa sesempurna
yang diharapkan namun paling tidak dana yang telah mengalir dari pusat dapat
tersalurkan dengan baik tanpa adanya pungutan liar sebagai komisi untuk pejabat
negara pribadi. Dan hal yang paling mendukung untuk pemberantasan keberlangsungan
praktek ini dengan baik adalah Hukum yang tidak pandang siapa anda dan apa jabatan
anda atau dengan kata lain hukum yang tak pandang bulu kini sangat diperlukan
untuk kemajuan bangsa yang sedang terpuruk akibat permainan para pejabat yang tak
bisa menjalankan amanahnya dengan baik.
Dan kini kita sebagai warga Indonesia
yang ingin perbaikan dan kemajuan atas Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
sedang mencoba menaruh harapan baru terhadap presiden dan kabinetnnya untuk
indonesia yang baru untuk lima tahun mendatang dengan menjadi macan Asia dalam
bidang ekonomi, memilki kualitas pendidik yang baik dan merata di berbagai
daerah Indonesia hingga pelosoknya, serta sistem Hukum yang tak mengenal
pangkat untuk generasi Indonesia di masa depan yang lebih baik, tertib, maju,
berpendidikan dan tidak lagi hidup di dalam pusaran hitam kehidupan.
apa yang bisa di harapkan sekarang? atas apa yang telah di perbuat....kita sebagai warga negara hanya bisa gigit jari, memang untuk memimpin negara tidaklah mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, lantas bagaimana pendapat anda terhadap realita yang terjadi sekarang...?
ReplyDeleterealita sekarang ini yang tak bisa dipungkiri lagi, jels terasa pahit. tapi kita belum tau strategi apa yang akan dilakukn olh pemerinthan. sebagai warga negara biasa kita hanya bisa melihat,merasakan dan erharap agar ini menjdi lebih baik. dan kalau kita sbagai mahasiswa, bila benar" prihatin dengan keadaan yang ada maka kita harus duduk manis mengenyam ilmu sebanyakbanyaknya agar dapat mmprbaiki keadaan di masa yg akan datang, dgn menjadi org berpengaruh di pemerintahan
Delete