Miris mungkin adalah kata yang pantas mengungkapkan keadaan moral sebagian
personal yang ada di negara kita. Entah mulai dari pejabat yang mengambil hak
rakyat hingga masyarakat kalangan bawah yang juga tak mau ketinggalan mengambil
bagian walau hanya sekedar mengambil hasil dari hutan yang notabene tanah milik
negara karena mereka selalu berfikir kalau saya tak juga mengambil nanti saya
dapat apa. Lalu bila semua orang berfikir dengan fikiran yang sekerdil ini,
maka kapan Indonesia akan menjadi ‘macan Asia’ yang selalu dicanangkan?. Masalah
yang pelik memang selalu tersuguhkan kepada para pemimpin kita tiap tahunnya
yang dimana hingga saat inipun belum kunjung terjawab. Lalu Siapa yang bisa disalahkan
atas hal ini?
Sebenarnya sekolah adalah tempat mendidik anak secara akademik dan
non akademik yang efektif untuk sejauh ini. Walau dengan masalah kurikulum yang
selalu berganti dengan seiring bergantinya Mentri Pendidikan Indonesia. Lalu
apa yang salah dengan negara ini?
Banyak yang melupakan tentang al-ummu al-madrasah al-uulaa(ibu
adalah sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Pendidikan yang salah dari seorang
ibu, dapat mengakibatkan salah pola pikir dan tingkah laku seorang anak. Karena
suatu bangsa akan rusak bila wanitanya telah rusak. Contoh perbuatan yang baik
dapat dari seorang ibu itu adalah aplikasi yang nyata bagi seorang anak yang menurut
mereka patut ditiru karena kebanyakan anak akan lebih melihat apa yang dia
lihat dari orang tua daripada apa yang orangtuanya katakan.
Pendidikan agama dasar yang benar dan kuat dapat menjadi pondasi
yang kuat bagi anak untuk menghadapi kehidupannya untuk dimasa yang akan
datang. Karena salah satu faktor seorang anak akan mengerjakan apa yang
diperintahkan Tuhannya itu berawal dari kebiasaan. Walau seorang anak diawalnya
tak mengerti apa yang dilakukannya. Bila dengan berjalannya waktu dilakukan pendampingan
yang tepat maka akan dapat menjadikan anak dapat mengambil tindakan dalam
koridor agama yang dianutnya dalam menghadpi masalahnya karena dia telah
terbiasa dengan apa yang diajarka oleh agamanya.
Tak berhenti disitu saja, anak juga harus diajarkan berani berkata
TIDAK untuk hal-hal yang berbau negatif. Karena segala yang diusahakan orang
tua akan menjadi sia-sia bila anak tak diajarakan untuk hal yang satu ini.
Percuma bila seorang anak mempunyai seorang figur ibu atau ayah yang baik serta
pondasi agama yang kuat bila dia tak berani berkata TIDAK. Lihat saja kasus
yang sedang terjadi sekarang ini yaitu kasus korupsi yang dilakukan oleh calon
KAPOLRI kita. Mungkin dia tahu kalau itu salah namun dia tak berani berkata
TIDAK terhadap apa yang menurutnya salah. Lalu kasus narkoba yang selalu marak
di negri ini, itu juga karena anak tidak berani berkata tidak terhadap apa yang
sebernarnya dia anggap salah.
Maka dari itu kerjasama antara sistem pendidikan rumah dan sekolah
yang tepat dapat memberikan kesempatan perilaku yang bermoral dan berakhlak
bagi setiap anak. Perlu adanya kesadaran dari keluarga sebagai pihak yang
melaksankan dan pemerintah sebagai pihak yang memfasilitasinya. Agar terlahir
para pejabat yang bermoral dan berakhlak di masa yang akan datang.
Oleh
Yulian Catur Rini
0 comments:
Post a Comment