Berilmu untuk beramal

http://caturrinihistories.blogspot.co.id

Kebersamaan akan melahirkan sebuah kekuatan

caturrinistories@gmail.com

Perjuangan meraih S.Farm

http://caturrinihistories.blogspot.co.id

Monday 16 November 2015

Semangat Meraih S.Farm.

Memang manusia itu tak akan pernah puas atas apa yang dia gengam. Selalu ingin terus meraih angan yang masih bergelantungan 5 cm di depan jidat masing-masing. Akupun juga seperti itu cukup manusiawi dengan berbagai cara hidup yang ku jalani. Dengan bumbu-bumbu yang mendampingi membuat hidup ini lebih berarti. Dengan harapan mereka yang tak akan pernah henti tuk mendo’akan. Dulu semua ini hanya demi mereka, tapi sekarang ini juga demi masa yang akan ku jalani di masa depan.
 Ditahun kedua menjadi seorang mahasiswa, hanya satu kata ‘pusing’. Tugas bukan hanya sekedar menggunung, tapi juga mengalir bak air sungai yang mengalir tanpa ada surutnya sekalinya akan surut maka hujanpun dengan senang hati menyumbangkan airnya kepada si sungai. Betapa bahagianya mempunyai pekerjaan yang tak ada hentinya, karena do’a di semester kemarin terkabul sudah. Yah tetap ada kata ‘tapi’ dalam kesyukuran itu, karena ada rasa jenuh yang terkadang hinggap tanpa diundang. Setan terkadang suka menggelantungi hati dan pikiran. Jangan kata jadi mahasiswa itu gampang hanya tinggal masuk kelas duduk dan mendengar. Tapi seorang mahasiswa itu harus mencari ilmu itu bukan ilmu yang mencari mahasiswa. Kadang terlena dalam kesemantaraanpun aku juga mengalaminya, masih cukup manusiawi karena semua orang pasti pernah dalam masa itu.

            Semoga saja kalian tau jadi mahasiswa itu, subhanallah apalagi jadi mahasiswa kesehatan ataupun fakultas lain yang membuat diri kalian di pagi hari kuliah, siangnya praktikum dan malamnya mengerjakan tugas. Mengandai-andaipun juga sering menjadi sindrom yang tak dapat disembuhkan. 'Andai aku tak menjadi mahasiswa disini' 'andai masih seperti semester kemarin yang masih bisa bernafas lebih lega' ah.. andai dan andai yang lainnya.

Ingin mundur sekarang udah telat, udah terlanjur nyemplung basah-basah aja sekalian. Mungkin belajar mencintai itu, sekarang suatu mata kuliah yang sedang ku pelajari atau mungkin harus wajib menjadi mata kuliah terfavorit agar tak mengulang mempelajarinya di semester depan. Karena kalau kita mengerjakan bagian kita maka Allah akan mengerjakan bagiannya juga. Dan akhirnya lillah..

Wednesday 4 November 2015

Alasan?

Kata cantik, baik, pinter, sopan atau sejenisnya yang biasa keluar dari mulut seseorang kalo ditanya kenapa kamu nyukain pasangan kamu. Hal yang lumrahlah kalo jawabannya begitu karna terkadang sesuatu yang namanya cinta mematikan logika dan akal sehat membuat orang kadang menjadi tak objektif dalam penilaiannya.
Tapi banyak pikiran yang sliweran dalam otak. Ini bukan masalah fakta atau mitos, bukan juga masalah cewek caper Vs cowok baper yang pernah dibilang ama tetangga sebelah. Tapi hanya sedikit pernyataan yang juga menjurus pada pertanyaan.
Fakta kalau kita itu ‘manusia’ itu gak perlu dipertanyakan lagi. tapi saat aku tanya ke orang dan yang keluar alasan-alasan itu, yang sering terbersit adalah kalau kamu mencintai seseorang karena dia cantik atau ganteng, apa dengan berjalannya waktu cantik atau ganteng itu gak ilang? Kalau kamu mencintai seseorang karena dia penyabar, apa suatu saat orang sabar tak pernah marah? Kalau kamu mencintai orang yang sederhana, apa kamu tahu apa yang sebenarnya dalam hatinya? Kalau kamu mencintai orang karena dia pintar, apa kamu tahu ilmu itu dia amalkan untuk hal yang baik atau yang buruk? Kalau kamu mencintai dia karena dia mudah bergaul, apa kamu tahu apa yang sebenarnya sedang dia bangun dalam sebuah pergaulan? Yah masih banyak lagi yang tak aku mengerti dan belumku temukan jawabannya. Mungkin akan banyak orang yang berkata ‘karena kita manusia pasti tak ada yang sempurna dan jalan satu-satunya adalah menerima apa adanya’. Itu jawaban dari orang-orang yang sudah telanjur merasa tercecar dengan pertanyaanku.
Cinta? Apa itu cinta? Tapi satu hal yang sering terbersit dalam hatiku. ‘mencintai itu tak membutuhkan alasan, karena jika alasan itu hilang maka cintamu akan ikut hilang bersama alasan-alasanmu tersebut’. Maka berjalan dan carilah seseorang yang mencintaimu hingga saat kau tanya kenapa kamu memilihku? Dia hanya bisa menjawab ‘aku tak punya alasan kenapa aku mencintaimu’. Karena terkadang aku ataupun kamu tak akan tahu apa yang akan berubah nanti saat semua berjalan jika masih ada alasan yang nanti bisa hilang atau kita lupa. Hanya satu alasan yang bisa menjadi jalan aman yaitu Lillah. 


Monday 16 November 2015

Semangat Meraih S.Farm.

Memang manusia itu tak akan pernah puas atas apa yang dia gengam. Selalu ingin terus meraih angan yang masih bergelantungan 5 cm di depan jidat masing-masing. Akupun juga seperti itu cukup manusiawi dengan berbagai cara hidup yang ku jalani. Dengan bumbu-bumbu yang mendampingi membuat hidup ini lebih berarti. Dengan harapan mereka yang tak akan pernah henti tuk mendo’akan. Dulu semua ini hanya demi mereka, tapi sekarang ini juga demi masa yang akan ku jalani di masa depan.
 Ditahun kedua menjadi seorang mahasiswa, hanya satu kata ‘pusing’. Tugas bukan hanya sekedar menggunung, tapi juga mengalir bak air sungai yang mengalir tanpa ada surutnya sekalinya akan surut maka hujanpun dengan senang hati menyumbangkan airnya kepada si sungai. Betapa bahagianya mempunyai pekerjaan yang tak ada hentinya, karena do’a di semester kemarin terkabul sudah. Yah tetap ada kata ‘tapi’ dalam kesyukuran itu, karena ada rasa jenuh yang terkadang hinggap tanpa diundang. Setan terkadang suka menggelantungi hati dan pikiran. Jangan kata jadi mahasiswa itu gampang hanya tinggal masuk kelas duduk dan mendengar. Tapi seorang mahasiswa itu harus mencari ilmu itu bukan ilmu yang mencari mahasiswa. Kadang terlena dalam kesemantaraanpun aku juga mengalaminya, masih cukup manusiawi karena semua orang pasti pernah dalam masa itu.

            Semoga saja kalian tau jadi mahasiswa itu, subhanallah apalagi jadi mahasiswa kesehatan ataupun fakultas lain yang membuat diri kalian di pagi hari kuliah, siangnya praktikum dan malamnya mengerjakan tugas. Mengandai-andaipun juga sering menjadi sindrom yang tak dapat disembuhkan. 'Andai aku tak menjadi mahasiswa disini' 'andai masih seperti semester kemarin yang masih bisa bernafas lebih lega' ah.. andai dan andai yang lainnya.

Ingin mundur sekarang udah telat, udah terlanjur nyemplung basah-basah aja sekalian. Mungkin belajar mencintai itu, sekarang suatu mata kuliah yang sedang ku pelajari atau mungkin harus wajib menjadi mata kuliah terfavorit agar tak mengulang mempelajarinya di semester depan. Karena kalau kita mengerjakan bagian kita maka Allah akan mengerjakan bagiannya juga. Dan akhirnya lillah..

Wednesday 4 November 2015

Alasan?

Kata cantik, baik, pinter, sopan atau sejenisnya yang biasa keluar dari mulut seseorang kalo ditanya kenapa kamu nyukain pasangan kamu. Hal yang lumrahlah kalo jawabannya begitu karna terkadang sesuatu yang namanya cinta mematikan logika dan akal sehat membuat orang kadang menjadi tak objektif dalam penilaiannya.
Tapi banyak pikiran yang sliweran dalam otak. Ini bukan masalah fakta atau mitos, bukan juga masalah cewek caper Vs cowok baper yang pernah dibilang ama tetangga sebelah. Tapi hanya sedikit pernyataan yang juga menjurus pada pertanyaan.
Fakta kalau kita itu ‘manusia’ itu gak perlu dipertanyakan lagi. tapi saat aku tanya ke orang dan yang keluar alasan-alasan itu, yang sering terbersit adalah kalau kamu mencintai seseorang karena dia cantik atau ganteng, apa dengan berjalannya waktu cantik atau ganteng itu gak ilang? Kalau kamu mencintai seseorang karena dia penyabar, apa suatu saat orang sabar tak pernah marah? Kalau kamu mencintai orang yang sederhana, apa kamu tahu apa yang sebenarnya dalam hatinya? Kalau kamu mencintai orang karena dia pintar, apa kamu tahu ilmu itu dia amalkan untuk hal yang baik atau yang buruk? Kalau kamu mencintai dia karena dia mudah bergaul, apa kamu tahu apa yang sebenarnya sedang dia bangun dalam sebuah pergaulan? Yah masih banyak lagi yang tak aku mengerti dan belumku temukan jawabannya. Mungkin akan banyak orang yang berkata ‘karena kita manusia pasti tak ada yang sempurna dan jalan satu-satunya adalah menerima apa adanya’. Itu jawaban dari orang-orang yang sudah telanjur merasa tercecar dengan pertanyaanku.
Cinta? Apa itu cinta? Tapi satu hal yang sering terbersit dalam hatiku. ‘mencintai itu tak membutuhkan alasan, karena jika alasan itu hilang maka cintamu akan ikut hilang bersama alasan-alasanmu tersebut’. Maka berjalan dan carilah seseorang yang mencintaimu hingga saat kau tanya kenapa kamu memilihku? Dia hanya bisa menjawab ‘aku tak punya alasan kenapa aku mencintaimu’. Karena terkadang aku ataupun kamu tak akan tahu apa yang akan berubah nanti saat semua berjalan jika masih ada alasan yang nanti bisa hilang atau kita lupa. Hanya satu alasan yang bisa menjadi jalan aman yaitu Lillah.