Sunday 19 April 2015

Solusi?

Apa itu solusi? Solusi itu mungkin sesuatu yang bisa mengakhiri beragam masalah yang ada dalam kehidupan manusia. Tak kenal waktu dan usia, dia selalu dinanti oleh hamba yang sedang kalut dalam kehidupan. Namun apa yang terjadi bila solusi datang terlambat?

Mungkin tak banyak orang yang menyadari. Tapi itu sering terjadi disini, solusi yang datang terlambat atas masalah yang timbul. Bukan kita yang mengulur waktu untuk memutar otak mencari si solusi ini. Tapi terkadang ada saluran-saluran yang menghambat hingga semua tak berjalan seperti semestinya. Mereka yang menganggap dirinya penting dan sibuk, mereka yang menganggap dirinya adalah sang penguasa, mereka yang berpikir terlalu dalam. Tapi aku tak menyalahkan mereka karena mungkin mereka tak mengerti kami. Karena mungkin mereka hanya mencoba tuk menerka dari yang dilihatnya secara kasat mata. Tapi sayang, mereka tak kan pernah bisa mengerti sepenuhnya. Walau sering ku dengar kalimat “kami mengerti kalian, kami tahu apa yang kalian rasakan” tapi bagiku itu semua hanya tembang pelipur lara yang akan hilang seiring dengan lirik yang habis dilantunkan. Hingga kami hanya bisa mencari solusi itu dengan cara kami sendiri. Maka biarkan ini berjalan karena aku tak ingin pelangi datang terlambat lagi hanya karena ada samar antara badai dan pelangi.
walau tertatih paling tidak masih berjalan. seperti anak kecil yang belajar berjalan, hanya butuh pengawasan bukan larangan.

0 comments:

Post a Comment

Sunday 19 April 2015

Solusi?

Apa itu solusi? Solusi itu mungkin sesuatu yang bisa mengakhiri beragam masalah yang ada dalam kehidupan manusia. Tak kenal waktu dan usia, dia selalu dinanti oleh hamba yang sedang kalut dalam kehidupan. Namun apa yang terjadi bila solusi datang terlambat?

Mungkin tak banyak orang yang menyadari. Tapi itu sering terjadi disini, solusi yang datang terlambat atas masalah yang timbul. Bukan kita yang mengulur waktu untuk memutar otak mencari si solusi ini. Tapi terkadang ada saluran-saluran yang menghambat hingga semua tak berjalan seperti semestinya. Mereka yang menganggap dirinya penting dan sibuk, mereka yang menganggap dirinya adalah sang penguasa, mereka yang berpikir terlalu dalam. Tapi aku tak menyalahkan mereka karena mungkin mereka tak mengerti kami. Karena mungkin mereka hanya mencoba tuk menerka dari yang dilihatnya secara kasat mata. Tapi sayang, mereka tak kan pernah bisa mengerti sepenuhnya. Walau sering ku dengar kalimat “kami mengerti kalian, kami tahu apa yang kalian rasakan” tapi bagiku itu semua hanya tembang pelipur lara yang akan hilang seiring dengan lirik yang habis dilantunkan. Hingga kami hanya bisa mencari solusi itu dengan cara kami sendiri. Maka biarkan ini berjalan karena aku tak ingin pelangi datang terlambat lagi hanya karena ada samar antara badai dan pelangi.
walau tertatih paling tidak masih berjalan. seperti anak kecil yang belajar berjalan, hanya butuh pengawasan bukan larangan.

No comments:

Post a Comment