Monday 19 January 2015

Kursi Emas Presiden Harapan



Era baru untuk bangsa Indonesia telah tiba, dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tanggal 20 oktober 2014 yang lalu untuk menggantikan presiden yang telah menjabat selama dua kali masa jabatan kepresidenan yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan bergulirnya kursi kepemimpinan yang baru rakyatpun kini banyak menaruh harapan-harapan baru atas perbaikan bangsa Indonesia untuk ke depannya. Karena dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin menurun terutama dengan turunnya nilai rupiah terhadap dolar hingga hampr dua belas ribu rupiah perdolar Amerika yang sedang terjadi saat ini. Semua itu berimbas kepada ekonomi Indonesia yang semakin berantakan tak karuan. Misalnya salah satu akibat yang terjadi adalah dengan naiknya harga barang elektronik di Indonesia yang dapat mengakibatkan keterbelakangan teknologi atau gaptek (gagap teknologi) khusunya pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sedang di sisi lain para pengusaha ICT atau Industri Kreatif Teknologi Indonesia berharap agar anjungan bunga bank yang dibebankan kepada mereka mendapatkan keringanan untuk perkembangan usaha mereka dapat berkembang lebih baik dengan bergantinya pemimpin ini. Mereka mengeluhkan sulitnya peminjaman modal kepada pihak bank karena pihak bank menuntut jaminan yang nyata terhadap mereka yang dimana bisnis Industri Kreatif Teknologi sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Terlebih dengan perseteruan politik yang terjadi sebelum pelantikan dilaksanakan diantara dua kubu yaitu kubu Joko Widodo dengan koalisi rampingnya dan Prabowo Subianto dengan koalisi merah putih yang tak habisnya-habisnya menghiasi layar kaca Indonesia sehingga terjadi kejenuhan yang berkepanjangan di kalangan masyarakat. Tak ayal sebagian rakyat Indonesia memiliki pikiran apatis atas masa depan bangsa ini. Namun di sisi lain tak sedikit juga yang masih berharap atas pemerintahan yang baru lahir ini. Penantian rakyat terhadap kabinet Trisakti yang diharapkanpun masih ditunggu walaupun belum kunjung di umumkan karena Joko Widodo dan Jusuf Kalla melibatkan KPK dalam pemilihan Mentrinya. Tapi ada beberapa mentri yang menurut Joko Widodo tidak perlu mengikuti uji kelayakan dengan datang ke Istana Negara “cukup telfon dan meminta kesediaannya saja” kata Joko Widodo saat diwawancarai semua itu dikarenakan dia tlah lama mengenal mereka dan etos kerja yang mereka miliki.
Harapan-harapan itu bak air yang mengalir dengan berbagai cara pengungkapan yang terjadi di media sosial seperti twitter. Seperti halnya kemarin pelantikan Joko Widodo telah menjadi hot topik di jejaring sosial ini. Hingga sekitar 1000 kicauan berisi tentang harapan kepada Joko Widodo dan ucapan terimakasih terhadap presiden Susilo Bambang Yudhoyonopun telah dikicaukan oleh warga negara Indonesia. Beberapa harapan yang terungkapkan antara lain perbaikan ekonomi baik untuk kalangan menengah ke bawah atau pun untuk ekonomi  perindustrian yang mengalami kemerosotan sehingga terjadi PHK masal seperti pada pabrik rokok PT HM Sampoerna, rencananya mereka akan memberhentikan para pegawainya hingga kurang lebih 4900 karyawan. Semua ini dikarenakan ketidak stabilan keuangan perusahaan akibat menurunnya minat para konsumen terhadap konsumsi rokok Sigaret Kretek Tangan atau SKT. Adapun faktor Penurunan yang terjadi pada konsumen ini antara lain dianggapnya kurang efisiennya waktu yang digunakan untuk merokok karena rokok terlalu panjang ataupun karena sulitnya mencari penghasilan karena ekonomi negara yang belum stabil.
Perbaikan sistem, sarana dan prasana sekolah terutama untuk wilyah tertinggal sangat diharapkan guna pemerataan hak pendidikan setiap anak bangsa. Contoh kecil dari kurang ratanya kualitas pendidikan di Indonesia adalah seperti yang terjadi di Pulau Sulawesi  dimana para anak bangsa yang tumbuh disana tidak dapat menikmati bangku sekolah seperti anak-anak yang ada di kota-kota besar. Mereka hanya dapat belajar membaca dan menulis saja tanpa tahu ilmu umum yang lain. menurut mereka, memang pemerintah telah membantu rakyat miskin tapi pemerintah masih membatu rakyat miskin yang tingkatannya masih berada di atas mereka. Di sisi lain sistem pemerintahan Indonesia juga masih harus diperbaiki karena mafia kejahatan atas uang rakyat, tak hanya ada di tingkat pusat namun tingkat daerah pun kini tlah merajalela. Dari kepala desapun memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan praktek terlarang ini.
Jika dengan lahirnya pemimpin dan kabinet baru ini. Sistem pemerintahan bisa diperbaiki walau mungkin tak bisa sesempurna yang diharapkan namun paling tidak dana yang telah mengalir dari pusat dapat tersalurkan dengan baik tanpa adanya pungutan liar sebagai komisi untuk pejabat negara pribadi. Dan hal yang paling mendukung untuk pemberantasan keberlangsungan praktek ini dengan baik adalah Hukum yang tidak pandang siapa anda dan apa jabatan anda atau dengan kata lain hukum yang tak pandang bulu kini sangat diperlukan untuk kemajuan bangsa yang sedang terpuruk akibat permainan para pejabat yang tak bisa menjalankan amanahnya dengan baik.
Dan kini kita sebagai warga Indonesia yang ingin perbaikan dan kemajuan atas Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sedang mencoba menaruh harapan baru terhadap presiden dan kabinetnnya untuk indonesia yang baru untuk lima tahun mendatang dengan menjadi macan Asia dalam bidang ekonomi, memilki kualitas pendidik yang baik dan merata di berbagai daerah Indonesia hingga pelosoknya, serta sistem Hukum yang tak mengenal pangkat untuk generasi Indonesia di masa depan yang lebih baik, tertib, maju, berpendidikan dan tidak lagi hidup di dalam pusaran hitam kehidupan.

2 comments:

  1. apa yang bisa di harapkan sekarang? atas apa yang telah di perbuat....kita sebagai warga negara hanya bisa gigit jari, memang untuk memimpin negara tidaklah mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, lantas bagaimana pendapat anda terhadap realita yang terjadi sekarang...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. realita sekarang ini yang tak bisa dipungkiri lagi, jels terasa pahit. tapi kita belum tau strategi apa yang akan dilakukn olh pemerinthan. sebagai warga negara biasa kita hanya bisa melihat,merasakan dan erharap agar ini menjdi lebih baik. dan kalau kita sbagai mahasiswa, bila benar" prihatin dengan keadaan yang ada maka kita harus duduk manis mengenyam ilmu sebanyakbanyaknya agar dapat mmprbaiki keadaan di masa yg akan datang, dgn menjadi org berpengaruh di pemerintahan

      Delete

Monday 19 January 2015

Kursi Emas Presiden Harapan



Era baru untuk bangsa Indonesia telah tiba, dengan dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tanggal 20 oktober 2014 yang lalu untuk menggantikan presiden yang telah menjabat selama dua kali masa jabatan kepresidenan yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan bergulirnya kursi kepemimpinan yang baru rakyatpun kini banyak menaruh harapan-harapan baru atas perbaikan bangsa Indonesia untuk ke depannya. Karena dengan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin menurun terutama dengan turunnya nilai rupiah terhadap dolar hingga hampr dua belas ribu rupiah perdolar Amerika yang sedang terjadi saat ini. Semua itu berimbas kepada ekonomi Indonesia yang semakin berantakan tak karuan. Misalnya salah satu akibat yang terjadi adalah dengan naiknya harga barang elektronik di Indonesia yang dapat mengakibatkan keterbelakangan teknologi atau gaptek (gagap teknologi) khusunya pada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sedang di sisi lain para pengusaha ICT atau Industri Kreatif Teknologi Indonesia berharap agar anjungan bunga bank yang dibebankan kepada mereka mendapatkan keringanan untuk perkembangan usaha mereka dapat berkembang lebih baik dengan bergantinya pemimpin ini. Mereka mengeluhkan sulitnya peminjaman modal kepada pihak bank karena pihak bank menuntut jaminan yang nyata terhadap mereka yang dimana bisnis Industri Kreatif Teknologi sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan.
Terlebih dengan perseteruan politik yang terjadi sebelum pelantikan dilaksanakan diantara dua kubu yaitu kubu Joko Widodo dengan koalisi rampingnya dan Prabowo Subianto dengan koalisi merah putih yang tak habisnya-habisnya menghiasi layar kaca Indonesia sehingga terjadi kejenuhan yang berkepanjangan di kalangan masyarakat. Tak ayal sebagian rakyat Indonesia memiliki pikiran apatis atas masa depan bangsa ini. Namun di sisi lain tak sedikit juga yang masih berharap atas pemerintahan yang baru lahir ini. Penantian rakyat terhadap kabinet Trisakti yang diharapkanpun masih ditunggu walaupun belum kunjung di umumkan karena Joko Widodo dan Jusuf Kalla melibatkan KPK dalam pemilihan Mentrinya. Tapi ada beberapa mentri yang menurut Joko Widodo tidak perlu mengikuti uji kelayakan dengan datang ke Istana Negara “cukup telfon dan meminta kesediaannya saja” kata Joko Widodo saat diwawancarai semua itu dikarenakan dia tlah lama mengenal mereka dan etos kerja yang mereka miliki.
Harapan-harapan itu bak air yang mengalir dengan berbagai cara pengungkapan yang terjadi di media sosial seperti twitter. Seperti halnya kemarin pelantikan Joko Widodo telah menjadi hot topik di jejaring sosial ini. Hingga sekitar 1000 kicauan berisi tentang harapan kepada Joko Widodo dan ucapan terimakasih terhadap presiden Susilo Bambang Yudhoyonopun telah dikicaukan oleh warga negara Indonesia. Beberapa harapan yang terungkapkan antara lain perbaikan ekonomi baik untuk kalangan menengah ke bawah atau pun untuk ekonomi  perindustrian yang mengalami kemerosotan sehingga terjadi PHK masal seperti pada pabrik rokok PT HM Sampoerna, rencananya mereka akan memberhentikan para pegawainya hingga kurang lebih 4900 karyawan. Semua ini dikarenakan ketidak stabilan keuangan perusahaan akibat menurunnya minat para konsumen terhadap konsumsi rokok Sigaret Kretek Tangan atau SKT. Adapun faktor Penurunan yang terjadi pada konsumen ini antara lain dianggapnya kurang efisiennya waktu yang digunakan untuk merokok karena rokok terlalu panjang ataupun karena sulitnya mencari penghasilan karena ekonomi negara yang belum stabil.
Perbaikan sistem, sarana dan prasana sekolah terutama untuk wilyah tertinggal sangat diharapkan guna pemerataan hak pendidikan setiap anak bangsa. Contoh kecil dari kurang ratanya kualitas pendidikan di Indonesia adalah seperti yang terjadi di Pulau Sulawesi  dimana para anak bangsa yang tumbuh disana tidak dapat menikmati bangku sekolah seperti anak-anak yang ada di kota-kota besar. Mereka hanya dapat belajar membaca dan menulis saja tanpa tahu ilmu umum yang lain. menurut mereka, memang pemerintah telah membantu rakyat miskin tapi pemerintah masih membatu rakyat miskin yang tingkatannya masih berada di atas mereka. Di sisi lain sistem pemerintahan Indonesia juga masih harus diperbaiki karena mafia kejahatan atas uang rakyat, tak hanya ada di tingkat pusat namun tingkat daerah pun kini tlah merajalela. Dari kepala desapun memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan praktek terlarang ini.
Jika dengan lahirnya pemimpin dan kabinet baru ini. Sistem pemerintahan bisa diperbaiki walau mungkin tak bisa sesempurna yang diharapkan namun paling tidak dana yang telah mengalir dari pusat dapat tersalurkan dengan baik tanpa adanya pungutan liar sebagai komisi untuk pejabat negara pribadi. Dan hal yang paling mendukung untuk pemberantasan keberlangsungan praktek ini dengan baik adalah Hukum yang tidak pandang siapa anda dan apa jabatan anda atau dengan kata lain hukum yang tak pandang bulu kini sangat diperlukan untuk kemajuan bangsa yang sedang terpuruk akibat permainan para pejabat yang tak bisa menjalankan amanahnya dengan baik.
Dan kini kita sebagai warga Indonesia yang ingin perbaikan dan kemajuan atas Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sedang mencoba menaruh harapan baru terhadap presiden dan kabinetnnya untuk indonesia yang baru untuk lima tahun mendatang dengan menjadi macan Asia dalam bidang ekonomi, memilki kualitas pendidik yang baik dan merata di berbagai daerah Indonesia hingga pelosoknya, serta sistem Hukum yang tak mengenal pangkat untuk generasi Indonesia di masa depan yang lebih baik, tertib, maju, berpendidikan dan tidak lagi hidup di dalam pusaran hitam kehidupan.

2 comments:

  1. apa yang bisa di harapkan sekarang? atas apa yang telah di perbuat....kita sebagai warga negara hanya bisa gigit jari, memang untuk memimpin negara tidaklah mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan, lantas bagaimana pendapat anda terhadap realita yang terjadi sekarang...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. realita sekarang ini yang tak bisa dipungkiri lagi, jels terasa pahit. tapi kita belum tau strategi apa yang akan dilakukn olh pemerinthan. sebagai warga negara biasa kita hanya bisa melihat,merasakan dan erharap agar ini menjdi lebih baik. dan kalau kita sbagai mahasiswa, bila benar" prihatin dengan keadaan yang ada maka kita harus duduk manis mengenyam ilmu sebanyakbanyaknya agar dapat mmprbaiki keadaan di masa yg akan datang, dgn menjadi org berpengaruh di pemerintahan

      Delete